museros.site Gedung Islamic Tutorial Center (ITC) Kampus 3 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dipenuhi ratusan mahasantri putra Ma’had Al-Jami’ah. Mereka datang bukan sekadar berkumpul untuk kegiatan rutin, melainkan mengikuti sebuah agenda penting bertema penguatan moderasi beragama. Antusiasme terlihat dari wajah para peserta yang memenuhi setiap sudut ruangan.
Kegiatan ini dirancang sebagai langkah awal membekali para mahasantri dengan pemahaman keagamaan yang mendalam, sekaligus kemampuan berinteraksi secara damai dalam lingkungan sosial yang plural.
Program Strategis yang Bersifat Nasional
Penguatan moderasi beragama bukan sekadar slogan. Gerakan ini menjadi program nasional yang dicanangkan Kementerian Agama dan dijalankan secara konkret oleh kampus-kampus Islam negeri, termasuk UIN Malang. Melalui Ma’had Al-Jami’ah sebagai pusat pembinaan karakter mahasiswa, penerapan nilai-nilai moderasi dilakukan secara langsung dan menyentuh akar kehidupan spiritual di kampus.
UIN Malang melihat urgensi ini sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam menjaga harmoni kehidupan berbangsa. Mahasantri yang hidup dalam lingkungan akademik modern harus memiliki kemampuan menyeimbangkan antara religiusitas yang kuat dan sikap toleransi yang luas.
Membentuk Generasi Muslim Intelektual
Pusat Moderasi Beragama UIN Malang menekankan bahwa mahasiswa tidak hanya perlu memiliki kecerdasan akademik. Lebih dari itu, mereka dituntut menjadi intelektual muslim yang siap menghadapi dinamika dunia global. Pemahaman agama harus mendorong persatuan, bukan perpecahan.
Melalui program ini, kampus berupaya memperkuat empat indikator moderasi beragama yang dicanangkan pemerintah:
- Komitmen kebangsaan
- Toleransi antarumat beragama
- Penolakan terhadap kekerasan
- Acceptence terhadap budaya lokal
Dengan empat pilar tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perdamaian di tengah masyarakat.
Moderasi Beragama dalam Konteks Akademik
Dunia kampus merupakan ruang diskusi yang luas. Ide dan ajaran keagamaan berkembang cepat melalui literatur, media sosial, maupun forum komunitas. Tanpa fondasi moderasi yang kokoh, seseorang dapat mudah terpapar paham ekstrem dan menafsirkan ajaran agama dengan cara yang sempit.
Penguatan moderasi beragama yang dilakukan UIN Malang menjadi jawaban atas tantangan ini. Mahasantri diajarkan bahwa keberagamaan yang baik bukan hanya taat ibadah, tetapi juga mampu menghormati perbedaan, berdialog dengan bijak, dan menjadi rahmat bagi sekitar.
Lingkungan Ma’had sebagai Ruang Pembinaan Karakter
Ma’had Al-Jami’ah memiliki peran sentral bagi pembinaan karakter mahasiswa baru. Mereka tinggal dalam pola kehidupan pesantren yang menekankan adab, kedisiplinan, serta akhlak mulia. Nilai moderasi beragama masuk secara alamiah melalui kebiasaan saling menghargai dan hidup bersama dalam perbedaan latar belakang.
Sistem pendidikan ma’had mendorong keseimbangan antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan kecerdasan emosional (EQ). Model pembinaan tersebut menjadi bekal berharga untuk menghindarkan mahasiswa dari sikap fanatisme yang berlebihan.
Bekal untuk Tantangan Masa Depan
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Keanekaragaman agama, etnis, dan budaya menjadi bagian sehari-hari. Ketika kelak mahasiswa berperan di tengah masyarakat, mereka akan bersentuhan langsung dengan berbagai kelompok yang punya keyakinan berbeda.
Karena itu, kampus ingin memastikan bahwa lulusannya tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga mampu merawat persatuan bangsa. Moderasi beragama membantu mereka bersikap adil, menempatkan perbedaan sebagai kekuatan, dan menjauhi sikap menyalahkan pihak lain.
Kolaborasi UIN Malang untuk Perubahan Positif
Upaya ini tidak berhenti di satu kegiatan saja. UIN Malang melalui Pusat Moderasi Beragama menyiapkan serangkaian program berkelanjutan yang melibatkan dosen, mahasiswa, dan masyarakat. Seminar, pelatihan, kajian rutin, hingga pengalaman pengabdian masyarakat akan menjadi bagian dalam perjalanan pembentukan kompetensi moderasi.
Harapannya, setiap lulusan UIN Malang akan menjadi perantara kebaikan dan pembawa pesan Islam yang rahmatan lil ‘alamin di mana pun mereka berada.
Kesimpulan
Penguatan moderasi beragama yang diberikan kepada ratusan mahasantri di Kampus 3 UIN Malang adalah langkah penting dalam membentuk generasi muslim yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Nilai moderasi bukan sekadar teori, tetapi harus melekat dalam perilaku sehari-hari. Kehadiran mahasiswa dalam kegiatan ini mencerminkan komitmen mereka untuk menjadi pribadi muslim yang santun, toleran, dan mampu menjaga persaudaraan di tengah pluralitas.
Dengan bekal tersebut, UIN Malang berharap para mahasantri dapat menjawab tantangan zaman dan membawa misi perdamaian ke dalam kehidupan bermasyarakat.

Cek Juga Artikel Dari Platform capoeiravadiacao.org
