Inggris Resmi Perbarui Peta Palestina
museros.site – Langkah bersejarah diambil pemerintah Inggris pada Minggu (21/9/2025). London secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, disertai dengan pembaruan peta resmi kawasan Timur Tengah.
Dalam pembaruan yang ditampilkan di laman travel advice atau imbauan perjalanan Kementerian Luar Negeri Inggris, sebutan “Wilayah Palestina yang Diduduki” telah diganti menjadi “Palestina”. Wilayah yang tercantum mencakup Tepi Barat dan Jalur Gaza, dua kawasan utama yang selama ini menjadi pusat konflik berkepanjangan dengan Israel.
“Halaman ini telah diperbarui dari ‘Wilayah Palestina yang Diduduki’ menjadi ‘Palestina’,” demikian keterangan di laman resmi pemerintah Inggris yang dikutip Anadolu Agency.
Pengakuan Bersama Sejumlah Negara
Pengakuan Inggris bukanlah langkah tunggal. Pada hari yang sama, Australia, Kanada, dan Portugal juga menyatakan pengakuan resmi terhadap negara Palestina. Keputusan ini mengikuti inisiatif yang lebih dulu digulirkan Prancis, sebagai upaya mendorong realisasi solusi dua negara.
Gelombang pengakuan ini muncul di tengah situasi kritis di Gaza. Bencana kelaparan, malnutrisi, dan serangan militer Israel telah menelan puluhan ribu korban jiwa, menambah urgensi bagi komunitas internasional untuk mencari solusi politik.
Konteks Konflik dan Korban Sipil
Hingga September 2025, agresi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 65.400 orang. Banyak di antaranya adalah warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Selain serangan militer, krisis kemanusiaan semakin parah akibat kelangkaan pangan dan blokade yang membatasi akses bantuan internasional.
Situasi ini membuat tekanan global terhadap Israel kian menguat, baik melalui jalur diplomasi maupun hukum internasional.
Tekanan dari Lembaga Hukum Internasional
Israel kini menghadapi dua gugatan besar di lembaga hukum internasional:
- Mahkamah Pidana Internasional (ICC) – Pada 21 November 2024, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Keduanya dituduh melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, serta menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap warga Gaza.
- Mahkamah Internasional (ICJ) – Israel juga tengah digugat atas tuduhan genosida dalam agresinya di Jalur Gaza. Proses ini mendapat sorotan dunia karena dianggap sebagai salah satu kasus paling serius dalam sejarah modern terkait konflik Israel-Palestina.
Arti Penting Perubahan Peta Inggris
Perubahan istilah dalam peta resmi Inggris memiliki dampak simbolis dan diplomatis besar. Penggunaan kata “Palestina” menegaskan pengakuan penuh terhadap identitas negara tersebut, berbeda dengan sebelumnya yang masih merujuk pada status pendudukan.
Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa Inggris tidak hanya memberikan pengakuan verbal, tetapi juga memasukkannya ke dalam dokumen resmi pemerintahan. Hal ini akan memengaruhi berbagai kebijakan, termasuk hubungan diplomatik, perdagangan, dan imbauan perjalanan.
Penutup
Pengakuan Inggris terhadap Palestina, yang disertai perubahan peta resmi, menandai babak baru dalam diplomasi global terkait konflik Timur Tengah. Bersama Australia, Kanada, Portugal, dan Prancis, langkah ini memberi tekanan tambahan pada Israel untuk menghentikan agresi serta membuka jalan menuju solusi dua negara.
Meski tantangan masih besar, terutama karena kondisi Gaza yang dilanda krisis kemanusiaan, dukungan internasional yang semakin luas menjadi sinyal bahwa perjuangan rakyat Palestina kian mendapat legitimasi di mata dunia.
Cek juga artikel paling baru dan paling hot cuman ada di ngobrol.online
