museros.site – Eks dosen UIN Malang, Imam Muslimin, bersama istrinya, Rosida Vignesvari, akhirnya memutuskan untuk menjual rumah yang mereka tempati di kawasan Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Malang. Keputusan ini diambil setelah keduanya menghadapi tekanan dari warga setempat akibat perseteruan yang memanas dengan tetangganya, Sahara.
Namun, Imam Muslimin menyampaikan permohonan agar mereka diberikan waktu untuk tetap tinggal di rumah tersebut sampai proses penjualan selesai. Permintaan ini disampaikan sebagai bentuk keinginan untuk menyelesaikan persoalan secara baik-baik tanpa memicu konflik baru.
Awal Mula Konflik
Perseteruan yang melibatkan Imam Muslimin dan tetangganya, Sahara, bermula dari masalah pribadi yang kemudian melebar menjadi isu lingkungan. Perselisihan itu memicu ketegangan antara pasangan eks dosen ini dengan sebagian warga sekitar.
Ketegangan semakin meningkat hingga puncaknya warga meminta pasangan tersebut untuk meninggalkan rumah yang baru ditempati pada November 2024.
Rosida Vignesvari, istri Imam Muslimin, mengaku telah berusaha menempuh jalur damai dengan menemui pihak-pihak terkait.
“Kami sejak hari Selasa dan Rabu sudah pamitan kepada orang-orang yang mengusir kami. Saya datangi termasuk Bu Sahara, kemudian RT, Sekretaris RT, dan RW,” ujar Rosida kepada wartawan, Kamis (25/9/2025).
Keputusan Menjual Rumah
Imam Muslimin dan Rosida menyatakan bahwa menjual rumah menjadi langkah yang realistis untuk mengakhiri konflik yang berlangsung cukup lama ini.
Rumah tersebut dibeli oleh Imam dan istrinya pada tahun 2007, tetapi baru selesai dibangun dan ditinggali pada akhir 2024. Mereka mengakui keputusan ini diambil dengan berat hati karena rumah tersebut memiliki nilai sejarah dan emosional bagi keluarga mereka.
Namun, pasangan ini menyadari sulit untuk kembali hidup berdampingan dengan warga setelah konflik yang terjadi.
“Kami memutuskan untuk menjual rumah. Kami hanya berharap warga memberi kami waktu sampai rumahnya laku agar kami bisa pindah dengan baik-baik,” ucap Imam.
Respons Warga dan Tokoh Masyarakat
Warga setempat menyambut keputusan Imam Muslimin dan Rosida untuk pindah sebagai langkah yang dapat meredakan ketegangan. Namun, beberapa pihak menekankan pentingnya menjaga kondusivitas lingkungan selama proses transisi ini berlangsung.
Ketua RT dan RW setempat juga mengimbau agar kedua belah pihak menahan diri dan tidak melakukan tindakan provokatif yang dapat memicu kericuhan baru.
Pandangan Pakar Sosial
Pengamat sosial dari Universitas Negeri Malang, Dr. Yuniarti Santosa, menilai kasus ini menjadi contoh betapa pentingnya komunikasi dan mediasi yang baik dalam menyelesaikan konflik di lingkungan permukiman.
“Seringkali konflik di tingkat warga berawal dari hal-hal sepele yang tidak segera diselesaikan dengan komunikasi yang sehat. Ketika dibiarkan berlarut-larut, masalah ini dapat memicu ketegangan sosial yang lebih besar,” ujar Yuniarti.
Ia menambahkan bahwa keputusan untuk menjual rumah bisa dianggap sebagai solusi terakhir yang diambil ketika mediasi gagal membuahkan hasil.
Harapan untuk Kedua Pihak
Masyarakat sekitar berharap agar keputusan Imam Muslimin dan Rosida menjual rumah dapat mengakhiri konflik yang sudah cukup lama berlangsung. Warga juga berharap proses penjualan dan kepindahan pasangan tersebut bisa berjalan lancar tanpa insiden baru.
Sementara itu, Imam dan Rosida menegaskan niat mereka untuk segera meninggalkan lingkungan tersebut begitu rumah mereka mendapatkan pembeli. Mereka berharap bisa memulai babak baru dengan lingkungan yang lebih kondusif dan harmonis.
Kesimpulan
Kasus eks dosen UIN Malang Imam Muslimin yang diusir warga menjadi pelajaran penting tentang bagaimana konflik antarwarga perlu segera diselesaikan melalui dialog dan mediasi yang baik.
Keputusan untuk menjual rumah dan berpindah tempat tinggal diharapkan dapat meredakan ketegangan di lingkungan Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas.
Dengan komunikasi yang lebih baik dan kesabaran dari semua pihak, insiden serupa diharapkan tidak terulang di kemudian hari, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi di masyarakat.
Cek juga platform artikel paling seru lainnya di marihidupsehat
