museros.site Peringatan Hari Guru Nasional sekaligus HUT ke-80 PGRI menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Batang dalam memperkuat peran guru. Pemerintah daerah menegaskan kembali komitmennya untuk memberikan perlindungan hukum kepada pendidik, sekaligus meningkatkan kompetensi mereka agar mampu mengikuti perkembangan zaman dan teknologi.
Wakil Bupati Batang, Suyono, menyampaikan dukungan tersebut dalam sebuah upacara peringatan tingkat kabupaten. Baginya, negara harus hadir secara nyata dalam menjaga keamanan dan kenyamanan guru ketika menjalankan tugas mereka. Dunia pendidikan tidak boleh membiarkan tenaga pendidik bekerja dalam kondisi tertekan atau tanpa perlindungan.
Negara Hadir Melindungi Guru dari Persoalan Hukum
Suyono menjelaskan bahwa semakin banyak guru menghadapi potensi persoalan hukum dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut muncul dari dinamika interaksi guru dengan siswa, orang tua, dan pihak eksternal lainnya. Menurutnya, negara memiliki kewajiban memastikan guru tetap terlindungi selama bekerja sesuai etika profesi.
Perlindungan hukum bukan untuk membenarkan kesalahan, tetapi untuk memastikan guru mendapat pendampingan sebelum persoalan berkembang menjadi kasus besar. Pemerintah daerah telah menyiapkan unit khusus yang berfungsi memberikan edukasi, advokasi, dan konsultasi terkait persoalan hukum yang dihadapi guru.
Dengan perlindungan tersebut, guru dapat bekerja lebih percaya diri. Mereka tidak perlu khawatir menghadapi tekanan dari pihak luar selama tindakan mereka dilakukan dengan wajar dan proporsional.
Guru Dituntut Adaptif dengan Perubahan Zaman
Selain perlindungan hukum, Suyono menegaskan bahwa guru harus terus beradaptasi. Perubahan karakter belajar generasi muda menuntut guru memiliki pendekatan baru. Generasi saat ini tumbuh dalam lingkungan digital, memiliki akses informasi luas, dan cenderung lebih kritis terhadap proses belajar.
Guru perlu memahami tren tersebut. Tanpa adaptasi, proses pembelajaran akan tertinggal. Karena itu, guru harus terbiasa dengan teknologi, metode pembelajaran interaktif, dan pendekatan yang relevan dengan dunia digital.
Menurut Suyono, adaptasi bukan pilihan tetapi kewajiban. Guru harus siap memperbarui cara mengajar agar tetap relevan dan mampu melayani kebutuhan belajar generasi masa kini.
Pendampingan Hukum sebagai Langkah Proteksi Berkelanjutan
Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, menyampaikan bahwa dinas pendidikan bekerja sama dengan PGRI untuk memberikan pendampingan komprehensif bagi guru. Pendampingan ini berlaku terutama bagi guru yang menghadapi tekanan eksternal, baik dari masyarakat maupun lembaga nonpemerintah.
Ia menegaskan bahwa pendampingan diberikan selama guru tidak melakukan pelanggaran berat. Jika terjadi tekanan berlebihan, kepala sekolah diminta segera melapor ke Dinas Pendidikan atau PGRI agar ada langkah cepat yang melindungi kondisi psikologis dan hukum guru.
Pendampingan mencakup konsultasi hukum, advokasi, serta bantuan dalam penyusunan dokumen administrasi. Dengan mekanisme ini, guru tidak merasa sendirian ketika menghadapi masalah.
PGRI sebagai Rumah Besar untuk Perlindungan Guru
Ketua PGRI Batang, M. Arief Rohman, menambahkan bahwa PGRI berkomitmen menjadi rumah besar yang melindungi seluruh guru di Kabupaten Batang. Organisasi tersebut memiliki lembaga khusus, yakni LKPH (Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum), yang bertugas mengawal setiap persoalan hukum yang berpotensi menghambat tugas guru.
Arief menegaskan pentingnya rasa aman dalam proses mengajar. Guru tidak bisa bekerja optimal apabila selalu dibayangi ancaman hukum atau tekanan eksternal. Karena itulah, keberadaan LKPH menjadi penopang utama dalam menjaga kenyamanan guru.
Ia juga menyebutkan bahwa jumlah guru di Kabupaten Batang mencapai sekitar 12.000 orang. Jumlah tersebut termasuk guru di sekolah negeri dan swasta. Meski jumlahnya besar, tingkat sertifikasi melalui Program PPG masih terbatas. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi PGRI dan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kompetensi tenaga pendidik.
SLCC sebagai Pusat Pengembangan Kompetensi Guru
PGRI mendorong peningkatan kemampuan guru melalui Smart Learning and Smart Center (SLCC). Fasilitas ini dirancang sebagai pusat inovasi, pelatihan, dan penguatan kompetensi berbasis teknologi. Guru dapat mempelajari berbagai metode pembelajaran modern, termasuk pemanfaatan perangkat digital dan strategi pembelajaran yang sesuai perkembangan zaman.
SLCC memberikan kesempatan bagi guru untuk memahami perubahan pola belajar murid. Dengan demikian, guru mampu menyusun pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan. Program-program di SLCC dirancang agar tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga kreativitas dan kemampuan berpikir kritis pendidik.
Transformasi Pendidikan di Kabupaten Batang
Perkembangan teknologi bergerak cepat, dan sektor pendidikan harus mampu mengikuti perubahan tersebut. Kabupaten Batang berupaya memastikan guru tetap memiliki kompetensi yang relevan. Penggunaan aplikasi pembelajaran, perangkat digital, dan pendekatan hybrid learning menjadi indikator bahwa pendidikan harus bertransformasi.
Guru yang adaptif akan mampu merancang pembelajaran yang inovatif. Hal itu memberikan dampak besar pada peningkatan kualitas pendidikan. Para siswa akan lebih tertarik mengikuti proses belajar karena metode yang digunakan sesuai dengan kebiasaan generasi digital.
Kolaborasi Pemkab, PGRI, dan Guru untuk Masa Depan Pendidikan
Peran guru tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan pendidikan daerah. Pemerintah, organisasi profesi, dan tenaga pendidik harus bekerja bersama untuk menciptakan pendidikan yang aman, berkualitas, dan relevan. Komitmen yang ditegaskan dalam peringatan HUT PGRI menjadi titik penting untuk memperkuat sinergi ini.
Dengan perlindungan hukum yang kuat dan kemampuan guru yang terus ditingkatkan, pendidikan di Kabupaten Batang diharapkan semakin maju. Siswa akan memperoleh pembelajaran berkualitas yang dapat menguatkan masa depan daerah dan bangsa.
Kesimpulan: Perlindungan dan Kompetensi adalah Kunci Guru Masa Kini
Peringatan HUT PGRI ke-80 menjadi momentum penting bagi Pemkab Batang untuk menegaskan kembali peran guru. Perlindungan hukum, penguatan kompetensi, serta kemampuan beradaptasi menjadi aspek krusial. Dengan dukungan pemerintah dan PGRI, guru dapat menjalankan tugasnya dengan aman, percaya diri, dan profesional.
Transformasi pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidiknya. Jika guru terlindungi dan terampil menghadapi perubahan zaman, maka arah pendidikan akan bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik.

Cek Juga Artikel Dari Platform dapurkuliner.com
