museros.site Pagi yang cerah di halaman Gedung DPRD Kalimantan Barat diselimuti semangat luar biasa dari para atlet muda berbakat. Dengan pakaian olahraga berlogo provinsi dan wajah penuh harapan, mereka bersiap meninggalkan Pontianak menuju Jakarta. Di sanalah mereka akan bertanding dalam ajang bergengsi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) yang menjadi impian setiap atlet pelajar di Indonesia.
Sebanyak 16 atlet dan 3 pelatih dari cabang olahraga Taekwondo Kalimantan Barat dilepas secara resmi oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia Kalbar. Suasana pelepasan terasa hangat namun juga penuh haru. Para orang tua yang hadir di pinggir halaman tampak memberikan doa dan semangat, sementara para atlet dengan kepala tegak menatap perjalanan panjang yang menanti.
Semangat yang Tak Surut Meski Dukungan Terbatas
Dalam sambutannya, Ketua Pengprov TI Kalbar, Ritaudin, SE, menyampaikan bahwa keberangkatan para atlet ini merupakan bukti nyata semangat sportivitas dan dedikasi tinggi terhadap olahraga. Ia mengakui bahwa kondisi pendanaan belum ideal, karena sebagian besar biaya keberangkatan masih ditanggung secara mandiri oleh atlet dan pelatih.
“Sekitar 60 persen biaya masih berasal dari dana pribadi dan dukungan masyarakat. Tapi semangat anak-anak ini luar biasa. Mereka tidak gentar, justru semakin bersemangat untuk membuktikan kemampuan di level nasional,” ujar Ritaudin di sela-sela acara pelepasan.
Ia menegaskan, meski menghadapi keterbatasan, Taekwondo Kalbar tetap menargetkan medali emas di ajang POPNAS kali ini. Menurutnya, target itu bukan hal mustahil, sebab beberapa atlet yang ikut serta telah berpengalaman di berbagai kejuaraan tingkat nasional dan sering membawa pulang medali.
Latihan Intensif dan Seleksi Ketat
Para atlet yang tergabung dalam kontingen ini tidak datang dengan keberuntungan semata. Mereka melewati seleksi ketat sejak awal tahun oleh tim pelatih provinsi, disusul dengan latihan intensif di berbagai lokasi, termasuk GOR Pangsuma Pontianak.
Program latihan mencakup peningkatan teknik tendangan, strategi bertarung, serta latihan fisik dan mental. Para pelatih juga menekankan pentingnya disiplin, nutrisi seimbang, dan istirahat cukup agar performa mereka optimal saat bertanding nanti.
Salah satu pelatih, M. Arif, menyebutkan bahwa kesiapan atlet sudah mencapai 90 persen. “Kami tidak hanya melatih teknik, tapi juga karakter. Mereka harus berani, tenang, dan punya mental juara. POPNAS bukan hanya tentang menang, tapi juga tentang pembuktian diri,” ujarnya.
Atlet Muda dengan Mental Baja
Di antara para atlet yang akan berlaga, terdapat sejumlah nama muda yang sudah mencuri perhatian. Salah satunya adalah Rizka Amelia, siswi SMA di Pontianak yang pernah meraih medali perak pada Kejuaraan Taekwondo Pelajar se-Kalimantan.
Rizka mengaku tidak gentar menghadapi lawan dari provinsi lain. “Saya ingin membawa nama Kalbar ke podium tertinggi. Latihan selama ini sudah cukup keras, tinggal kami tunjukkan hasilnya di Jakarta,” ucapnya dengan senyum yakin.
Selain Rizka, ada juga Ahmad Fauzan, atlet asal Mempawah yang dikenal memiliki kecepatan tendangan luar biasa. Ia berharap pengalaman pertamanya di POPNAS menjadi pijakan untuk melangkah lebih jauh di dunia taekwondo profesional.
Harapan dari Pemerintah Daerah
Meski pendanaan masih terbatas, dukungan moral dari pemerintah daerah tetap mengalir. Beberapa pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga Kalbar turut hadir dalam acara pelepasan. Mereka berjanji akan memperjuangkan alokasi anggaran yang lebih memadai bagi para atlet di masa mendatang.
“Para atlet muda ini adalah aset daerah. Mereka membawa nama Kalimantan Barat ke kancah nasional, jadi sudah sepantasnya kita berikan dukungan yang layak,” ujar perwakilan Dispora dalam sambutannya.
Selain itu, sejumlah pihak swasta juga mulai menunjukkan kepeduliannya. Beberapa pengusaha lokal dikabarkan memberikan bantuan peralatan latihan, vitamin, hingga dukungan logistik untuk keberangkatan tim.
Taekwondo Kalbar dan Tradisi Prestasi
Cabang olahraga Taekwondo memang menjadi salah satu kebanggaan Kalimantan Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, atlet-atlet dari daerah ini kerap mencatat prestasi membanggakan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pada ajang PON Papua, misalnya, atlet asal Kalbar berhasil menyumbang satu medali perunggu. Meskipun hasil itu belum maksimal, semangat untuk terus berkembang tidak pernah padam. POPNAS kali ini menjadi momentum penting untuk mengukir sejarah baru.
“Kalbar punya potensi besar. Kami berharap hasil POPNAS bisa membuka jalan bagi regenerasi atlet muda yang lebih kuat,” kata Ritaudin menutup sambutannya.
Doa dan Harapan
Sebelum keberangkatan, seluruh kontingen menggelar doa bersama. Suasana khidmat menyelimuti ruangan ketika para atlet menundukkan kepala, memohon keselamatan dan kemenangan di medan laga. Orang tua mereka tampak menitikkan air mata haru, bangga sekaligus cemas melepas anak-anak mereka berjuang di luar daerah.
Bagi para atlet muda ini, POPNAS bukan sekadar kompetisi. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa kerja keras dan tekad tidak mengenal batas. Meski sebagian biaya harus mereka tanggung sendiri, semangat untuk mengharumkan nama daerah tetap berkobar.
Dengan tekad yang membara dan dukungan yang tulus, Kontingen Taekwondo Kalimantan Barat siap menorehkan prestasi gemilang di Jakarta. Mereka berangkat bukan hanya membawa nama provinsi, tetapi juga semangat perjuangan dari tanah Borneo yang pantang menyerah.

Cek Juga Artikel Dari Platform liburanyuk.org
