museros.site Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Aceh Barat bersama Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik untuk anggota Penegak dan Pandega di Gedung Ex BRR, Kompleks Kantor Bupati Aceh Barat. Kegiatan ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mempelajari teknik jurnalistik modern sekaligus memahami literasi digital secara lebih komprehensif.
Pelatihan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Aceh Barat, Erdian Murny. Ia menekankan bahwa pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan agar anggota Pramuka memiliki kapasitas dalam menyaring informasi dan menyampaikan pesan dengan tepat.
Jurnalisme sebagai Fondasi Komunikasi yang Lebih Baik
Dalam sambutannya, Erdian menggambarkan jurnalistik sebagai media efektif untuk menyampaikan informasi secara tertata. Menurutnya, masyarakat Indonesia memiliki tradisi bertutur yang kuat, namun metode lisan sering menghadapi keterbatasan. Informasi yang dikomunikasikan secara verbal mudah menimbulkan kesalahpahaman, terutama di era digital ketika potongan video bisa digunakan tanpa konteks.
Ia mengungkapkan bahwa kesalahan interpretasi sering muncul akibat penyampaian pesan yang tidak didukung medium tertulis. Melalui jurnalistik, pesan dapat disampaikan lebih akurat karena memiliki struktur, verifikasi, dan rujukan yang jelas. Hal ini menjadikan kemampuan menulis sangat penting dimiliki oleh generasi muda, terutama anggota Pramuka yang dididik memiliki karakter unggul.
Erdian juga membagikan pengalaman pribadinya ketika pernah berkecimpung di dunia jurnalistik. Ia mengakui bahwa tulisan wartawan sering memberi dampak sosial yang besar, bahkan bisa menggugah para pengambil kebijakan. Perspektif itu ia sampaikan agar peserta menyadari kekuatan sebuah tulisan.
Pentingnya Membaca Perkembangan Zaman
Selain menulis, Erdian menekankan pentingnya kemampuan membaca. Ia menjelaskan bahwa membaca tidak hanya sekadar memahami teks, tetapi juga mencakup membaca situasi sosial, perkembangan teknologi, dan dinamika masyarakat. Kemampuan ini, menurutnya, merupakan bekal penting bagi generasi muda yang hidup di era perubahan cepat.
Ia berharap para peserta mampu melihat pelatihan ini sebagai langkah awal untuk membangun cara berpikir yang lebih tajam. Dengan menguasai literasi informasi, para anggota Pramuka dapat menjadi pribadi yang lebih siap menghadapi tantangan global.
Pemateri Hadirkan Teknik Jurnalistik Modern
Pelatihan ini menghadirkan pemateri seperti Kak Morda, Kak Zulkifli, dan Kak Hidayat. Mereka memberikan materi dasar-dasar jurnalistik, teknik penulisan berita, cara membangun sudut pandang, serta etika kerja jurnalistik di era digital. Peserta juga mempelajari bagaimana memverifikasi informasi, membaca tren media sosial, dan memahami pola konsumsi informasi masyarakat.
Melalui materi tersebut, generasi muda diharapkan memahami bahwa jurnalistik bukan sekadar menulis berita. Jurnalistik juga mengajarkan disiplin, ketelitian, dan tanggung jawab terhadap informasi yang disebarkan.
Pesan Motivasi agar Berani Berkarya
Pada sesi berikutnya, Erdian memberikan dorongan agar peserta tidak ragu berkarya meski sarana terbatas. Menurutnya, perkembangan teknologi telah membuka banyak peluang bagi siapapun yang ingin menulis atau membuat konten. Jika dulu orang sangat bergantung pada pena dan kertas, kini ide dapat dituangkan melalui berbagai media digital seperti blog, aplikasi catatan, hingga platform media sosial.
Ia mengajak generasi muda untuk tidak menjadikan keterbatasan peralatan sebagai hambatan. Kreativitas saat ini lebih utama daripada fasilitas yang dimiliki. Dengan memperbanyak latihan, kemampuan jurnalistik akan berkembang secara alami.
Dek Zol Tekankan Pentingnya Karakter dan Pola Pikir Kreatif
Zulkifli Andi Govi atau Dek Zol turut memberikan materi motivasi. Ia menyoroti pentingnya pembentukan karakter di kalangan Pramuka Penegak dan Pandega. Menurutnya, anak muda memiliki peluang besar untuk berkembang asalkan dibekali pola pikir kritis dan keberanian untuk menulis serta membaca.
Ia menjelaskan bahwa pelatihan jurnalistik tidak bertujuan mencetak peserta menjadi wartawan. Pelatihan ini lebih diarahkan untuk membuka pola pikir agar mereka terbiasa mengolah gagasan, memahami informasi, dan mampu menciptakan narasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dek Zol juga menegaskan bahwa literasi digital harus menjadi fokus utama generasi muda. Kemampuan memahami informasi sekaligus mengidentifikasi konten palsu menjadi sangat penting. Di tengah arus informasi yang cepat, generasi muda harus mampu membuat konten yang positif dan berkualitas.
Pramuka Diharapkan Jadi Narator Perubahan
Kegiatan ini menanamkan harapan besar agar anggota Pramuka Aceh Barat mampu menjadi narator perubahan di masyarakat. Mereka diharapkan bisa menyampaikan gagasan melalui tulisan, merekam kejadian dengan perspektif objektif, dan menghadirkan konten positif di ruang digital.
Pelatihan jurnalistik menjadi sarana untuk mempersiapkan generasi muda agar memiliki kemampuan komunikasi yang kuat. Dengan bekal literasi digital, mereka dapat menghadapi tantangan informasi yang semakin kompleks.
Penutup: Membangun Generasi yang Cakap Bermedia
Melalui kegiatan ini, Kwarcab Aceh Barat ingin melahirkan generasi Pramuka yang peka terhadap perkembangan media, memiliki kemampuan literasi tinggi, dan mampu menyaring informasi secara bijak. Pelatihan ini juga diharapkan memberi dampak jangka panjang dalam membentuk karakter generasi muda yang kreatif, kritis, dan siap berkontribusi bagi masyarakat.
Kwarcab Aceh Barat menegaskan bahwa pelatihan semacam ini akan terus digelar agar generasi muda semakin siap menjadi bagian dari ekosistem informasi digital yang sehat.

Cek Juga Artikel Dari Platform beritabumi.web.id
