museros.site Sebuah mobil jenis Toyota Avanza tampak ringsek setelah tertimpa pohon besar di kawasan Jalan Dharmawangsa Raya, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi saat hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah tersebut. Kejadian ini mengundang perhatian warga sekitar yang berbondong-bondong datang untuk melihat kondisi mobil yang rusak parah di bagian atap dan kaca depannya.
Petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan bersama Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) segera turun ke lokasi begitu menerima laporan. Proses evakuasi berlangsung cukup lama karena ukuran batang pohon yang tumbang tergolong besar, dengan diameter sekitar 80 sentimeter dan tinggi lebih dari 10 meter.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan warga setempat, suara keras terdengar sesaat sebelum pohon tumbang. “Awalnya cuma angin kencang, tiba-tiba pohonnya patah dari tengah dan langsung menimpa mobil yang sedang parkir di pinggir jalan,” ujar Rudi, seorang pedagang yang berjualan di sekitar lokasi.
Mobil yang tertimpa diketahui milik seorang warga yang sedang bertamu ke rumah temannya di kawasan Dharmawangsa. Saat kejadian, mobil dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban jiwa. Namun kerusakan yang ditimbulkan cukup berat. Bagian atap depan mobil penyok parah, kaca depan pecah, dan kap mesin remuk tertimpa batang utama pohon.
Petugas kemudian mengevakuasi batang pohon dengan menggunakan gergaji mesin. Setelah sekitar satu jam, batang besar berhasil dipotong dan dipindahkan ke tepi jalan agar tidak menghalangi arus lalu lintas. Proses pembersihan sisa ranting dilakukan hingga malam hari.
Reaksi Warga Sekitar
Kejadian ini sempat menimbulkan kemacetan karena banyak pengendara memperlambat laju kendaraan untuk melihat langsung mobil yang rusak parah. Beberapa warga bahkan mengabadikan momen tersebut dengan ponsel mereka.
Salah satu warga, Lina, mengatakan bahwa pohon di lokasi itu sudah terlihat miring sejak beberapa waktu lalu. “Sudah sering kami perhatikan, batangnya memang sudah rapuh di bagian bawah. Mungkin karena usianya sudah tua dan akar tidak kuat menahan beban saat hujan lebat,” tuturnya.
Ia berharap pihak pemerintah kota lebih rutin melakukan pengecekan terhadap pohon-pohon besar di sepanjang jalan Dharmawangsa, terutama di musim penghujan. “Kalau bisa, pohon-pohon tua diganti dengan yang baru. Jangan tunggu tumbang dulu baru ditebang,” ujarnya.
Respons Pemerintah
Menanggapi kejadian ini, petugas dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan menyebutkan bahwa pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan ulang terhadap kondisi pohon di wilayah tersebut. “Kami akan lakukan pengecekan menyeluruh, terutama pohon yang posisinya dekat jalan raya dan area padat kendaraan,” kata seorang petugas lapangan.
Ia menjelaskan bahwa setiap tahun, pihaknya memang memiliki program pemangkasan pohon rawan tumbang, terutama menjelang musim hujan. Namun, cuaca ekstrem kadang membuat pohon yang sebelumnya tampak kuat pun bisa roboh mendadak.
Petugas juga mengimbau masyarakat untuk tidak memarkir kendaraan di bawah pohon besar ketika kondisi cuaca tidak menentu. “Lebih baik mencari tempat parkir yang aman. Pohon yang terlihat kokoh belum tentu kuat menahan terpaan angin,” tambahnya.
Upaya Evakuasi dan Kerugian
Setelah batang pohon berhasil dipindahkan, mobil korban dievakuasi menggunakan derek. Pemilik mobil tampak pasrah melihat kondisi kendaraannya yang nyaris tidak bisa digunakan lagi. Menurut perkiraan, kerugian materiil mencapai puluhan juta rupiah.
Sementara itu, pihak asuransi kendaraan telah dihubungi untuk melakukan klaim. Namun proses tersebut memerlukan waktu karena perlu pemeriksaan lapangan dan dokumen pendukung.
Petugas kepolisian dari Polsek Kebayoran Baru turut membantu mengatur arus lalu lintas agar situasi tetap terkendali. Beberapa jalur alternatif sempat dibuka karena sebagian jalan tertutup sisa ranting dan serpihan kayu.
Potensi Bahaya Pohon Tua di Jakarta
Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di Jakarta. Setiap musim hujan tiba, laporan mengenai pohon tumbang sering kali muncul di berbagai titik. Beberapa di antaranya bahkan menimpa kendaraan dan fasilitas umum, seperti halte atau kabel listrik.
Ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, Dr. Endah Prawesti, menjelaskan bahwa banyak pohon di Jakarta sudah berusia puluhan tahun dan tidak mendapat perawatan memadai. “Kondisi tanah yang padat dan pembangunan infrastruktur membuat akar pohon sulit berkembang. Akibatnya, pohon menjadi rapuh dan mudah tumbang,” ujarnya.
Ia menyarankan agar pemerintah menerapkan sistem pemantauan digital terhadap pohon tua di area rawan. Dengan begitu, potensi bahaya bisa diidentifikasi lebih cepat sebelum menimbulkan korban atau kerugian.
Kesadaran Masyarakat Diperlukan
Selain tanggung jawab pemerintah, masyarakat juga diminta untuk lebih waspada. Parkir sembarangan di bawah pohon besar atau tiang reklame bisa membahayakan diri sendiri. Saat hujan lebat disertai angin, risiko tumbangnya pohon meningkat drastis.
Kejadian di Dharmawangsa menjadi pengingat bahwa faktor cuaca ekstrem bisa membawa dampak serius bagi keselamatan warga kota. Untungnya, kali ini tidak ada korban jiwa. Namun kerugian materi dan potensi bahaya yang ditimbulkan cukup menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.
Kawasan Dharmawangsa kini kembali normal setelah pembersihan dilakukan sepenuhnya. Warga berharap pemerintah daerah lebih aktif dalam memantau kondisi pohon dan memperkuat sistem peringatan dini saat cuaca ekstrem terjadi. Dengan langkah tersebut, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Cek Juga Artikel Dari Platform rumahjurnal.online
