Putin Sambut Rencana Perdamaian dengan Syarat
museros.site – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan negaranya untuk mendukung rencana perdamaian Jalur Gaza yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dengan catatan bahwa rencana tersebut harus mengarah pada pembentukan negara Palestina yang berdampingan dengan Israel.
Putin mengungkapkan pandangannya saat berbicara di Klub Diskusi Valdai, forum tahunan yang melibatkan para pakar dan pengamat kebijakan Rusia, di Sochi, Kamis (2/10/2025) waktu setempat.
Pernyataannya kemudian dilaporkan oleh Reuters dan Anadolu Agency, Jumat (3/10/2025).
“Secara umum, Rusia siap mendukung rencana itu. Tentu saja, asalkan mengarah pada tujuan akhir yang selalu kami bahas. Rusia selalu mendukung pembentukan dua negara — Israel dan Palestina. Itu adalah kunci solusi bagi konflik Palestina-Israel,” ujar Putin.
Peringatan terhadap Diplomasi Barat
Meski menyambut baik inisiatif Trump, Putin memperingatkan bahaya dari pendekatan diplomasi sepihak oleh Barat yang kerap mengabaikan sejarah dan identitas masyarakat di kawasan tersebut.
Menurutnya, pendekatan seperti itu tidak akan membawa perdamaian yang berkelanjutan.
“Diplomasi unilateral Barat sering mengabaikan sejarah, tradisi, dan budaya masyarakat yang tinggal di sana. Ini tidak akan membawa perdamaian ke kawasan,” tegas Putin.
20 Poin Rencana Damai Trump
Rencana perdamaian yang digagas Trump berisi 20 poin untuk mengakhiri konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Beberapa poin kunci di antaranya:
- Seruan untuk gencatan senjata segera.
- Pembebasan semua sandera yang ditahan Hamas dalam 72 jam setelah gencatan senjata disepakati.
- Pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.
- Perlucutan senjata Hamas secara bertahap.
- Penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.
- Pengerahan “pasukan stabilisasi internasional sementara” untuk menjaga keamanan.
- Pembentukan otoritas transisi bernama “Board of Peace” atau Dewan Perdamaian yang akan dipimpin langsung oleh Trump, bersama beberapa tokoh internasional termasuk mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Putin menyebut usulan tersebut sebagai langkah yang menjanjikan.
“Kita semakin memahami inisiatif Presiden Trump, dan menurut saya mungkin ada secercah cahaya di ujung terowongan,” ungkapnya.
Sikap Israel, Negara Arab, dan Hamas
Rencana perdamaian Trump disebut telah mendapat dukungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta sejumlah negara Arab, Muslim, dan Eropa.
Namun, pihak Hamas hingga saat ini masih mendiskusikan sikap resminya terhadap usulan tersebut.
Putin menekankan bahwa kesepakatan damai yang solid hanya akan tercapai jika seluruh pihak terkait, termasuk Palestina dan Hamas, dilibatkan secara serius.
“Penting bagi kami bahwa Hamas juga mendukungnya, dan pemerintahan Palestina menyetujuinya. Tanpa itu, kesepakatan ini tidak akan kokoh,” kata Putin, sebagaimana dikutip dari kantor berita TASS.
Soal Pemerintahan Internasional untuk Gaza
Salah satu poin dalam rencana Trump yang menjadi perhatian khusus Putin adalah penempatan Gaza di bawah pemerintahan internasional sementara.
Ia menegaskan pentingnya kejelasan mengenai durasi pengaturan tersebut dan mekanisme transisi ke otoritas lokal Palestina.
“Kita perlu memahami berapa lama pemerintahan internasional akan berlangsung dan bagaimana kekuasaan akan diserahkan kepada otoritas lokal. Itu harus jelas agar tidak memicu ketegangan baru,” papar Putin.
Optimisme yang Hati-Hati
Putin menggambarkan sikapnya sebagai optimisme yang berhati-hati, mengingat kompleksitas konflik di Timur Tengah yang telah berlangsung puluhan tahun.
Menurutnya, setiap upaya perdamaian harus berbasis pada prinsip keadilan dan menghormati hak-hak rakyat Palestina.
“Rusia selalu menekankan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan keluar yang adil dan berkelanjutan. Tanpa itu, perdamaian tidak akan tercapai,” tandasnya.
Tantangan Menuju Perdamaian
Konflik di Jalur Gaza yang kembali memanas sejak 2023 telah menewaskan puluhan ribu orang dan memicu krisis kemanusiaan yang serius.
Upaya diplomasi yang dilakukan berbagai pihak sebelumnya sering kali gagal karena perbedaan pandangan mendasar antara Israel, Hamas, dan pihak-pihak internasional.
Inisiatif baru yang ditawarkan Trump dan dukungan hati-hati dari Putin memberi harapan, namun para analis menilai jalan menuju perdamaian tetap panjang dan penuh hambatan.
Penutup: Peluang bagi Perdamaian
Dukungan Putin terhadap rencana damai Trump dengan syarat pembentukan negara Palestina menunjukkan bahwa solusi dua negara masih menjadi fondasi utama bagi stabilitas kawasan.
Meski berbagai tantangan menanti, dukungan dari kekuatan besar dunia seperti Rusia, AS, dan negara-negara regional membuka peluang baru untuk meredakan konflik di Jalur Gaza.
Keberhasilan rencana ini bergantung pada komitmen semua pihak untuk menempatkan kepentingan rakyat Palestina dan Israel di atas kepentingan politik jangka pendek.
Cek juga artikel paling seru di platform outfit
