museros.site Gubernur Papua terpilih Mathius Fakhiri dan wakilnya Aryoko Rumaropen tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk mengikuti pelantikan resmi oleh Presiden Prabowo Subianto. Kedatangan mereka menjadi momen penting bagi masyarakat Papua yang menantikan pemimpin baru membawa perubahan.
Keduanya tampil dengan seragam putih lengkap dan atribut kenegaraan. Mereka datang bersama istri masing-masing yang mengenakan busana adat Papua. Suasana di sekitar Istana tampak tertib dan khidmat dengan penjagaan protokol yang ketat.
Sesaat sebelum masuk ke kompleks, Mathius dan Aryoko hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepada wartawan. Keduanya tidak banyak memberikan pernyataan dan langsung menuju ruang pelantikan.
Harapan Baru bagi Tanah Papua
Pelantikan ini menandai babak baru bagi pemerintahan Papua. Setelah melalui proses politik panjang, masyarakat berharap kepemimpinan baru dapat membawa kesejahteraan nyata bagi rakyat di seluruh wilayah.
Mathius dikenal sebagai sosok tegas dan disiplin dengan pengalaman panjang di kepolisian. Ia pernah menjabat sebagai Kapolda Papua dan dikenal dekat dengan masyarakat. Sementara itu, Aryoko Rumaropen memiliki pengalaman birokrasi yang kuat dan paham betul kondisi pemerintahan daerah.
Kombinasi keduanya diharapkan menjadi kekuatan baru. Mathius fokus pada stabilitas keamanan, sementara Aryoko memperkuat tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Sinergi ini menjadi kunci agar Papua bergerak menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Dukungan dari Pemerintah Pusat
Presiden Prabowo menyampaikan dukungan penuh kepada pemimpin daerah yang baru. Ia menegaskan bahwa Papua memiliki posisi strategis dalam pembangunan nasional. Pemerintah pusat berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh provinsi.
Dalam arahannya, Presiden menekankan pentingnya pendekatan kemanusiaan. “Pembangunan di Papua harus menyentuh hati rakyat, bukan hanya membangun jalan dan gedung,” ujarnya dalam pertemuan kabinet sebelumnya.
Pemerintah pusat juga menyiapkan berbagai program lintas kementerian untuk mendukung pemerintahan baru. Program tersebut meliputi peningkatan pendidikan, layanan kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi lokal agar manfaat pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat.
Antusiasme dari Masyarakat Papua
Pelantikan Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen disambut hangat oleh masyarakat Papua. Banyak warga di Jayapura dan Wamena menonton siaran langsung prosesi pelantikan melalui televisi dan media daring.
Sejumlah tokoh adat mengungkapkan kebanggaan atas terpilihnya kedua pemimpin tersebut. “Kami percaya kepemimpinan yang baru ini akan membawa kedamaian dan kemajuan bagi Papua,” kata seorang tokoh masyarakat di Jayapura.
Kalangan pemuda juga menyambut optimis. Mereka berharap pemerintahan baru mampu membuka lebih banyak lapangan kerja dan memperluas akses pendidikan. “Kami ingin pemimpin yang dekat dengan rakyat dan peka terhadap kebutuhan anak muda,” ujar seorang mahasiswa di Abepura.
Langkah Awal Setelah Pelantikan
Usai pelantikan, Mathius dan Aryoko dijadwalkan mengikuti serah terima jabatan di kantor perwakilan Papua di Jakarta. Setelah itu, mereka akan kembali ke Jayapura untuk memimpin rapat pertama bersama jajaran pemerintah provinsi.
Program 100 hari pertama akan difokuskan pada tiga hal utama: memperkuat pemerintahan kampung, meningkatkan layanan dasar, dan mempercepat pembangunan infrastruktur. Keduanya juga menyoroti pentingnya penyerapan dana otonomi khusus secara tepat dan transparan.
Mathius menegaskan, pemerintahannya akan melibatkan masyarakat adat dalam setiap keputusan strategis. “Kami ingin membangun Papua dari bawah, bersama rakyat, dengan menghormati nilai-nilai lokal,” ujarnya dalam wawancara singkat.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Meski membawa harapan besar, tugas kepemimpinan baru tidak mudah. Papua masih menghadapi tantangan keamanan di beberapa wilayah serta kesenjangan ekonomi antara pesisir dan pegunungan.
Namun, banyak pihak menilai pengalaman Mathius dan Aryoko dapat menjadi modal kuat. Mereka memahami dinamika sosial Papua dan memiliki jaringan luas untuk membangun sinergi dengan pemerintah pusat.
Kementerian Dalam Negeri juga menyiapkan dukungan administratif untuk memastikan pelaksanaan kebijakan berjalan efektif. Di sisi lain, Kementerian PUPR menargetkan percepatan pembangunan jalan penghubung antarwilayah dan peningkatan konektivitas digital di seluruh Papua.
Suasana di Istana dan Proses Pelantikan
Pelantikan di Istana berlangsung dalam suasana khidmat. Upacara dimulai dengan pembacaan surat keputusan presiden, disusul pengambilan sumpah jabatan di hadapan Presiden Prabowo. Para tamu undangan terdiri atas menteri kabinet, pejabat tinggi negara, dan perwakilan tokoh Papua.
Setelah sumpah jabatan diucapkan, Mathius dan Aryoko menandatangani berita acara pelantikan. Prosesi dilanjutkan dengan ucapan selamat dari Presiden dan jajaran kabinet. Momen itu disambut tepuk tangan hangat para hadirin.
Dalam sambutan singkatnya, Presiden menegaskan bahwa tugas seorang pemimpin daerah adalah melayani rakyat, bukan dilayani. “Saya berharap saudara berdua menjadi pemimpin yang adil dan rendah hati,” kata Presiden.
Penutup
Kedatangan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua terpilih ke Istana Kepresidenan menandai awal baru bagi Papua. Pelantikan ini bukan hanya simbol pergantian kekuasaan, tetapi juga momentum untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Dengan dukungan pemerintah pusat, kepemimpinan Mathius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen diharapkan membawa angin segar bagi rakyat Papua. Harapan besar kini tertuju pada langkah mereka untuk menjadikan Papua lebih damai, sejahtera, dan berdaya saing dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.a depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Papua.

Cek Juga Artikel Dari Platform kalbarnews.web.id
